Advertisemen
taman vertikal |
vertical garden |
vertical garden menggunakan pot |
Teknik penanaman Vertical
Garden tak ubahnya seperti tanaman hidroponik, yang artinya tidak ada
tanah untuk bercocok tanam. Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Taman
VertikalIr. Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tanaman
adalah air, pupuk dan cahaya matahari. Jika ketiga pilar tersebut tersedia maka
dimana saja dan dengan cara apa saja tanaman bisa tumbuh. Bahkan di lokasi yang
tidak ada sinar matahari sedikitpun, bisa memamfaatkan lampu untuk membuat
cahaya matahari buatan.
Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari bahan yang ringan, kuat, dan mampu menyerap air. Saat ini yang paling banyak digunakan adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui mampu menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile adalah dari segi ketahanan yang bisa bertahan sampai 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah digunakan kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tanaman sudah terjalin sendiri, sehingga akan menjadi media tersendiri yang mampu bertahan lebih lama.
Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari bahan yang ringan, kuat, dan mampu menyerap air. Saat ini yang paling banyak digunakan adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui mampu menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile adalah dari segi ketahanan yang bisa bertahan sampai 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah digunakan kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tanaman sudah terjalin sendiri, sehingga akan menjadi media tersendiri yang mampu bertahan lebih lama.
- · Buat frame dari bahan baja ringan berukuran sekitar 0,5 m x 1 m, lalu pasang ke tembok menggunakan baut fisher atau jenis perekat lainnya dan beri celah minimal 7 cm dari tembok. Tujuannya adalah agar media tanam tidak langsung menempel ke tembok karena lembap dan bisa membuat tembok berlumut.
- · Selesai mempersiapkan frame, Anda bisa langsung menaruh dua lapis media tanam (velt sabut kelapa atau geotextile). Sobek lapisan paling depan untuk membentuk lubang tempat menanam, beri jarak masing-masing 12 cm kesamping dan kebawah untuk setiap sobekan yang akan membentuk lubang tanam. Buat jahitan jelujur vertikal di antara lubang tanam untuk menjaga media tanam tidak melorot.
- · Dengan adanya jarak antar lubang, maka media tanam tidak sepenuhnya langsung tertutup oleh tanaman. Perlu sedikit waktu untuk tanaman agar tumbuh dan berkembang sampai seluruh media tanam tertutup rata dan yang kelihatan hanya tanaman yang tumbuh subur saja. Perlu bagi Anda untuk memilih tanaman yang berimbang antara akar dan tajuk. Akar akan cukup kuat menopang daun jika tajuknya lebih kecil dan dapat mencegah daun menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar kesimbangan tanaman yang harus diketahui oleh Anda yang akan membuat Taman Vertikal.
- · Selanjutnya Anda tinggal menanam tanaman yang sudah Anda pilih ke lubang yang sudah dibuat. Caranya bisa menggunakan gulungan rockwool atau bisa juga langsung tanpa ada tambahan apa-apa, asal tanaman sudah punya akar yang bagus. Jika Anda menanam bibit untuk Vertical Garden menggunakan media polybag alangkah bagusnya jika sebagian dari media polybag ikut dimasukkan ke dalam lubang. Hal ini tentu saja dapat menjamin akar tidak terlalu terganggu, sehingga tanaman tidak membutuhkan adaptasi yang lama untuk tumbuh dan berkembang.
- · Khusus pengairan, Anda bisa menggunakan sistem drip irigasi ataupun manual disiram dengan tangan. Dibanding irigasi manual tentu sistem drip irigasi lebih nyaman dn tidak menyita waktu. Pada sistem drip irigasi, idealnya jarak pipa pengairan dari atas adalah 3 meter. Penggunaan timer otomatis, jeda waktu penyiraman bisa disetel, contohnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap kali penyiraman. Untuk menjaga agar kucuran air merata, gunakan nosel sebagai pressure regulator.
Advertisemen
jasa pembuatan taman vertikal jasa taman vertikal tukang taman vertical tukang taman vertikal vertikal garden